Obat alami - Cara mengobati disentri tidak harus dengan tindakan medis. Untuk menyembuhkan penyakit disentri dapat menggunakan obat alami yang tersebar di sekitar kita. Sebelum membahas lebih jauh mengenai cara tradisional untuk mengatasi disentri, sebaiknya diketahui penyebab dan gejala penyakit ini.
Disentri adalah infeksi pada usus besar yang menyebabkan peradangan pada organ tersebut, yang menimbulkan gejala berupa diare yang disertai lendir atau darah.
Penyebab Disentri
Infeksi bakteri shigella dapat berakibat disentri sigelosis atau basiler, sedangkan infeksi entamoeba histolytica dapat menyebabkan disentri amoebiasis. Pada beberapa kasus disentri juga dapat disebabkan oleh virus atau parasit lainnya.
Infeksi mikro-organisme dapat terjadi akibat sanitasi yang tidak bagus, makanan tidak sehat, dan sebagainya. Jadi, kebersihan lingkungan sangat berpengaruh terhadap masalah kesehatan ini. Di Indonesia, kasus disentri yang paling umum disebabkan oleh bakteri.
Gejala Disentri
Disentri tergolong penyakit akut yang dapat menular. Beberapa gejala yang sering timbul akibat penyakit ini seperti berak berdarah atau berlendir (mucus), diare encer dengan sedikit tinja, dan nyeri saat berak (tenesmus).
Tanpa pengobatan yang tepat, maka penyakit disentri dapat berbahaya bagi keselamatan penderita. Penyakit ini tidak harus dilawan dengan obat antibiotika. Sejumlah bahan alami dapat digunakan untuk mengobati disentri. Berikut cara menyembuhkan disentri tanpa obat kimia:
1. Kulit pohon srikaya
Ambil kulit batang srikaya dengan panjang sejengkal. Setelah dicuci dan dipotong-potong, rebus dengan 4 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Minum airnya bersama gula batu di pagi dan sore hari, sebanyak ½ gelas.
2. Daun alpukat
Untuk mengobati disentri secara tradisional, cobalah ramuan alami ini. Ambil 5 gr daun alpukat, 6 gr kunyit, 5 gr rimpang temu kunci, 6 gr daun pegagan, dan ½ gr daun rasuk angin. Seduh semua bahan tersebut ke dalam 115 ml air panas selama beberapa menit. Minum airnya selagi hangat, setiap hari masing-masing sebanyak 100 ml.
3. Delima dan susu
Cara membuatnya, ambil 50 gram kulit buah delima dan 250 ml susu. Rebus keduanya hingga mendidih selama 9 menit. Minum ramuan alami ini selagi hangat.
4. Daun pulai
Sediakan 5 lembar daun pulai, sebutir gambir, dan kulit batang cemara secukupnya. Tumbuk ketiga bahan sampai halus, tambahkan 2 sdm madu dan segelas air. Selanjutnya, peras dan saring untuk memisahkan ampasnya. Minum airnya, 2 kali sehari masing-masing sebanyak 2 sdm.
5. Jus Jeruk
Dengan minum jus jeruk secara rutin dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab disentri.
6. Kulit buah rambutan
Rebus 10 kulit buah rambutan bersama 3 gelas air hingga mendidih, dan airnya tersisa 1 ½ gelas saja. Minum airnya untuk 2 kali, di pagi dan petang hari ¾ gelas.
7. Madu dan teh hitam
Madu memiliki sifat anti inflamasi dan anti bakteri, yang sangat membantu untuk melawan bakteri dan meredakan gejala disentri. Sedangkan teh hitam mengandung zat tannin yang efektif dalam meredakan peradangan pada usus, dan menenangkan perut.
8. Tanaman bungur
Sediakan akar dan daun bungur, masing-masing sebanyak 15 gram. Rebus kedua bahan dengan 3 gelas air hingga menyisakan segelas saja. Saring airnya, tambahkan madu kemudian diminum untuk 2 kali di pagi dan malam hari.
9. Tanaman tali putri (Cassytha filiformis)
Untuk mengobati disentri tanpa obat kimia, gunakan tanaman tali putri. Cara membuatnya, 50 gram tanaman tali putri dicuci dan direbus bersama 3 gelas air bersih. Biarkan mendidih dan airnya berkurang menjadi segelas saja. Setelah menjadi dingin, minum 2 kali dalam sehari sebanyak ½ gelas.
10. Kulit buah manggis
Pertama, kulit manggis dicuci dan dipotong-potong. Rebus bersama 4 gelas air sampai menyusut 2 gelas. Tambahkan gula batu kemudian minum 2 kali dalam sehari, masing-masing ½ gelas.
11. Buah pare (Momordica charantia)
Pare ternyata efektif untuk mempercepat penyembuhan disentri. Cara membuat obat tradisional untuk disentri tidaklah sulit. Setelah dicuci, potong-potong 2 buah pare segar dan haluskan ke dalam blender yang berisi air. Peras, dan minum airnya setiap pagi dan sore.
12. Buah mahkota dewa
Rebus 5 gram kulit buah mahkota dewa yang telah dikeringkan ke dalam 2 gelas air. Biarkan mendidih selama 15 menit, kemudian angkat. Saring dan tunggu airnya menjadi dingin. Minum ramuan ini, tiga kali dalam sehari.
Nah, itulah 12 cara mengobati disentri dengan alami dan tradisional. Obat alami bekerja lebih lambat daripada obat-obatan kimia. Namun, penggunaan obat tradisional lebih efektif, karena tidak menimbulkan efek samping pada jangka panjang.
Dehidrasi yang mungkin terjadi akibat diare berlebihan adalah sangat berbahaya. Tidak jarang kasus kematian akibat dehidrasi. Jadi, sebaiknya jaga kondisi tubuh supaya tetap terhidrasi. Jika penderita mengalami diare berdarah selama beberapa hari, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang efektif. Simak juga: Cara mengobati Diare secara alami dan cepat!
Disentri adalah infeksi pada usus besar yang menyebabkan peradangan pada organ tersebut, yang menimbulkan gejala berupa diare yang disertai lendir atau darah.
Penyebab Disentri
Infeksi bakteri shigella dapat berakibat disentri sigelosis atau basiler, sedangkan infeksi entamoeba histolytica dapat menyebabkan disentri amoebiasis. Pada beberapa kasus disentri juga dapat disebabkan oleh virus atau parasit lainnya.
Infeksi mikro-organisme dapat terjadi akibat sanitasi yang tidak bagus, makanan tidak sehat, dan sebagainya. Jadi, kebersihan lingkungan sangat berpengaruh terhadap masalah kesehatan ini. Di Indonesia, kasus disentri yang paling umum disebabkan oleh bakteri.
Gejala Disentri
Disentri tergolong penyakit akut yang dapat menular. Beberapa gejala yang sering timbul akibat penyakit ini seperti berak berdarah atau berlendir (mucus), diare encer dengan sedikit tinja, dan nyeri saat berak (tenesmus).
12 Cara Mengobati Disentri Secara Alami dan Tradisional
Tanpa pengobatan yang tepat, maka penyakit disentri dapat berbahaya bagi keselamatan penderita. Penyakit ini tidak harus dilawan dengan obat antibiotika. Sejumlah bahan alami dapat digunakan untuk mengobati disentri. Berikut cara menyembuhkan disentri tanpa obat kimia:
1. Kulit pohon srikaya
Ambil kulit batang srikaya dengan panjang sejengkal. Setelah dicuci dan dipotong-potong, rebus dengan 4 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Minum airnya bersama gula batu di pagi dan sore hari, sebanyak ½ gelas.
2. Daun alpukat
Untuk mengobati disentri secara tradisional, cobalah ramuan alami ini. Ambil 5 gr daun alpukat, 6 gr kunyit, 5 gr rimpang temu kunci, 6 gr daun pegagan, dan ½ gr daun rasuk angin. Seduh semua bahan tersebut ke dalam 115 ml air panas selama beberapa menit. Minum airnya selagi hangat, setiap hari masing-masing sebanyak 100 ml.
3. Delima dan susu
Cara membuatnya, ambil 50 gram kulit buah delima dan 250 ml susu. Rebus keduanya hingga mendidih selama 9 menit. Minum ramuan alami ini selagi hangat.
4. Daun pulai
Sediakan 5 lembar daun pulai, sebutir gambir, dan kulit batang cemara secukupnya. Tumbuk ketiga bahan sampai halus, tambahkan 2 sdm madu dan segelas air. Selanjutnya, peras dan saring untuk memisahkan ampasnya. Minum airnya, 2 kali sehari masing-masing sebanyak 2 sdm.
5. Jus Jeruk
Dengan minum jus jeruk secara rutin dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab disentri.
6. Kulit buah rambutan
Rebus 10 kulit buah rambutan bersama 3 gelas air hingga mendidih, dan airnya tersisa 1 ½ gelas saja. Minum airnya untuk 2 kali, di pagi dan petang hari ¾ gelas.
7. Madu dan teh hitam
Madu memiliki sifat anti inflamasi dan anti bakteri, yang sangat membantu untuk melawan bakteri dan meredakan gejala disentri. Sedangkan teh hitam mengandung zat tannin yang efektif dalam meredakan peradangan pada usus, dan menenangkan perut.
8. Tanaman bungur
Sediakan akar dan daun bungur, masing-masing sebanyak 15 gram. Rebus kedua bahan dengan 3 gelas air hingga menyisakan segelas saja. Saring airnya, tambahkan madu kemudian diminum untuk 2 kali di pagi dan malam hari.
9. Tanaman tali putri (Cassytha filiformis)
Untuk mengobati disentri tanpa obat kimia, gunakan tanaman tali putri. Cara membuatnya, 50 gram tanaman tali putri dicuci dan direbus bersama 3 gelas air bersih. Biarkan mendidih dan airnya berkurang menjadi segelas saja. Setelah menjadi dingin, minum 2 kali dalam sehari sebanyak ½ gelas.
10. Kulit buah manggis
Pertama, kulit manggis dicuci dan dipotong-potong. Rebus bersama 4 gelas air sampai menyusut 2 gelas. Tambahkan gula batu kemudian minum 2 kali dalam sehari, masing-masing ½ gelas.
11. Buah pare (Momordica charantia)
Pare ternyata efektif untuk mempercepat penyembuhan disentri. Cara membuat obat tradisional untuk disentri tidaklah sulit. Setelah dicuci, potong-potong 2 buah pare segar dan haluskan ke dalam blender yang berisi air. Peras, dan minum airnya setiap pagi dan sore.
12. Buah mahkota dewa
Rebus 5 gram kulit buah mahkota dewa yang telah dikeringkan ke dalam 2 gelas air. Biarkan mendidih selama 15 menit, kemudian angkat. Saring dan tunggu airnya menjadi dingin. Minum ramuan ini, tiga kali dalam sehari.
Cara mencegah Disentri
- Hindari makanan yang kotor atau terkontaminasi, dan minum air mentah.
- Cuci tangan anda dengan air yang mengalir, sebelum menyentuh makanan.
- Jaga sanitasi lingkungan yang baik.
- Bersihkan toilet menggunakan disinfektan.
- Hindari penggunaan handuk atau alat mandi sebagai sarana umum.
Nah, itulah 12 cara mengobati disentri dengan alami dan tradisional. Obat alami bekerja lebih lambat daripada obat-obatan kimia. Namun, penggunaan obat tradisional lebih efektif, karena tidak menimbulkan efek samping pada jangka panjang.
Dehidrasi yang mungkin terjadi akibat diare berlebihan adalah sangat berbahaya. Tidak jarang kasus kematian akibat dehidrasi. Jadi, sebaiknya jaga kondisi tubuh supaya tetap terhidrasi. Jika penderita mengalami diare berdarah selama beberapa hari, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang efektif. Simak juga: Cara mengobati Diare secara alami dan cepat!
Tulis Komentar Anda!
12 Cara Mengobati Disentri Secara Alami dan Tradisional
4/
5
Oleh
Ethie D Ratna
Posted by:
Ethie D Ratna
Obat Alami Updated at :
8:05:00 PM
Komentar
Harap Berkomentar Secara Bijak demi kebaikan bersama.