49 Penyakit Akibat Kekurangan Asupan Protein

Obat Alami - Dampak kekurangan protein bagi tubuh kita, sebenarnya sangat bervariasi. Mengingat fungsi protein itu sendiri sangat – sangat vital. Mulai masalah kesehatan ringan, hingga penyakit berat bisa terjadi pada seseorang, akibat kurangnya asupan protein tiap hari.

Defisiensi protein sebenarnya merupakan kasus yang jarang terjadi pada orang kota, dimana notabene kesadaran mereka terhadap pola gizi seimbang lebih tinggi daripada orang desa. Tapi, tidak menutup kemungkinan juga, kurang protein dialami mereka, akibat beberapa penyebab tertentu.


Makanan Alami Sumber Protein
Seberapa penting sih, fungsi protein bagi tubuh kita?

Protein adalah senyawa organik yang dibutuhkan oleh tubuh kita untuk proses pertumbuhan, perkembangan, orientasi, dan lainnya. Senyawa itu terdiri atas asam amino, sulfur, fosfor, oksigen, nitrogen, dan hidrogen. Nutrisi penting ini dapat ditemukan pada makanan yang dikonsumsi setiap harinya.

Fungsi protein bagi tubuh lainnya, termasuk:


  • Sebagai bahan pembentuk otot tubuh, terutama pada masa pertumbuhan anak.
  • Untuk bahan pembentukan sel darah merah.
  • Melawan zat asing dalam tubuh.
  • Untuk memacu proses biologis di dalam tubuh.
  • Mengontrol keasaman cairan dalam tubuh.
  • Membantu proses metabolisme tubuh.
  • Membentuk imunnitas.
  • Meremajakan sel kulit, juga memperbaiki sel – sel yang rusak.

Kekurangan protein kebanyakan dialami oleh kurang sadarnya masyarakat akan kebutuhan gizi harian. Kasus yang sering terjadi adalah bencana alam, kelaparan, dan sebagainya.

Tapi, jangan salah ! Orang kaya pun bisa terkena masalah kesehatan ini lho. Defisiensi protein dapat terjadi pada mereka yang menderita mal-absorpsi. Serta pencernaan yang terganggu, sehingga protein tidak terserap oleh tubuh. Juga pada penderita cachexia pada kanker.


49 Penyakit Akibat Kekurangan Asupan Protein


Dampak kurangnya asupan harian protein atau tidak bekerjanya tubuh dalam menyerap nutrisi ini, cukup berbahaya. Berikut ini beberapa akibat kekurangan protein bagi tubuh:


- Pengecilan otot-otot tubuh.
- Edema yang ditunjukkan kondisi perut dan kaki bengkak, (kondisi ini menandakan retensi cairan meningkat).
- Ruam pada kulit, kulit kering.
- Badan lesu.
- Turunnya berat badan.
- Mudah gelisah.
- Mual.
- Jika kulit terluka, seing terjadi borok. Luka sulit sembuh.
- Sering sakit kepala.
- Sulit tidur.
- Suasana hati mudah berubah.
- Stres dan depresi.
- Warna kulit berubah.


Penyakit Berat Akibat Kurang Asupan Protein


Melihat gejala – gejala di atas, dapat anda bayangkan betapa bahayanya kondisi akibat kurang protein. Nah, berikut ini penyakit berat yang dapat diderita mereka yang tubuhnya tidak mendapat protein dalam jumlah memadai:

Marasmus

Penting menjaga kesehatan bayi dalam kandungan, kebutuhan gizi harus terpenuhi. Demikian pula balita harus mendapat asupan nutrisi yang cukup. Kekurangan protein dan karbohidrat pada bayi di bawah 12 bulan, dapat menyebabkan kondisi yang disebut Marasmus. Penyakit ini juga dapat dialami pada usia di atasnya.

Penyakit ini ditandai dengan gejala seperti berikut ini:
  • Warna rambut kemerahan, akibat kurang gizi.
  • Nafsu makan menurun.
  • Tulang anak hanya terbungkus kulit yang longgar dan mengkerut.
  • Berat badan anak tidak lebih dari 60 persen berat badan ideal.
  • Perut kempis, sering diare.
  • Suhu tubuh bayi kurang hangat, tidak semestinya.
  • Wajah lebih tua dari usia aslinya.

Artikel lainnya: 4 Cara Meninggikan Badan Tanpa Efek Samping

Kwashiorkor

Akibat kekurangan protein dan karbohidrat lainnya adalah Kwashiorkor. Tubuh penderita tidak terlihat kurus, sebagaimana yang dialami Marasmus. Penyakit ini umumnya diderita oleh Batita.

Dampak paling ngeri pada penderita kwashiorkor adalah cacat mental, misalnya ADHD. Gejala penyakit ini adalah sebagai berikut ini:
  • Rambut kusam, mudah dicabut
  • Tubuh terasa sangat lelah
  • Kulit kering dan bersisik
  • Perut bengkak akibat retensi cairan
  • Anemia dan xeroftalmia
  • Pandangan mata kurang berbinar

Gejala lain seperti pada marasmus, seperti kurang nafsu makan, mudah emosi, luka borok sulit sembuh, dan lainnya.

Tahukah anda: 24 Cara Hebat Tingkatkan IQ Anda!

Cachexia

Kurang protein dapat disebabkan oleh penyakit lain seperti kanker, AIDS, penyakit paru obstruktif kronis, gagal ginjal kronik, atau Rheumatoid arthritis. Nah, kondisi ini dalam istilah medis disebut Cachexia.

Penyakit ini berakibat otot rangka melemah, berat badan turun, hingga kematian. Kasus yang sering terjadi pada penderita kanker hati, lambung, kolon, pankreas dan saluran empedu.
Ciri – ciri tersebut sebagaimana dijelaskan oleh American Journal of Clinical Nutrition. Berikut tanda – tanda cachexia lainnya:
  • Turunnya berat badan secara nyata.
  • Mudah lelah, hanya dengan aktivitas ringan.
  • Otot rangka menipis.
  • Degradasi protein.

Akibat kekurangan protein tertentu


Faktor genetik dapat menyebabkan seseorang mengalami kekurangan protein C dan S, sehingga produksi antikoagulan alami tubuh menjadi terganggu. Tanda – tanda dari kondisi ini diantaranya adalah pembekuan darah tidak normal pada vena.

Defisiensi antitrypsin alpha 1, dapat berakibat sulit bernafas dan gangguan penglihatan. Sedangkan kurang asupan protein trifungsional mitokondria dapat mengakibatkan hipoglikemia, lemah jantung dan gangguan hati, dan otot tidak normal.

Kekurangan asam amino esensial


Kekurangan protein Leusin ditandai dengan gejala serupa dengan penderita gula darah rendah. Tandanya seperti sakit kepala, mental tidak stabil, tubuh lemah, depresi, dan tubuh tidak seimbang.

kebotakan akibat kurang protein
Kekurangan protein Lysine dapat berakibat pusing, mudah marah, rambut rontok, mudah lelah, dan sebagainya.

Tubuh yang tidak mendapat asupan L-histidin secara cukup, dapat berakibat anemia, turunnya kekebalan, tidak menyerap zinc dengan baik, serta turunnya produksi histamin.

Akibat kekurangan protein fenilalanin seperti kurang energi, lesu, bingung, retensi cairan, masalah daya ingat, depresi, lambatnya pertumbuhan, dan lainnya.

Asupan protein Tryptophan yang sangat kurang, dapat mengakibatkan turunnya tingkat serotonin secara nyata. Kondisi ini ditunjukkan dengan depresi, suasana hati mudah berubah, cemas, gampang marah, kurang konsentrasi, insomnia, dan agresif.

Defisiensi Isoleusin (kurang asupan isoleusin) ditandai dengan sakit kepala, depresi, lelah, bingung dan mudah emosi.

Demikian pula penderita defisiensi protein Treonin, akan mengalami masalah fungsi otak, mudah marah, dan sebagainya.

Akibat kekurangan protein Metionin termasuk penurunan sintesis sistein, yang berfungsi untuk menjaga sel-sel hati. Gejala lain seperti depresi dan berisiko terkena aterosklerosis.

Sedangkan kurang protein Valin, dapat menyebabkan penyakit Maple syrup urine disease (MSUD). Hal ini biasanya diikuti dengan kurang leusin dan isoleusin.

Seharusnya anda tahu: 7 Akibat Kurang Serat Bagi Kesehatan Tubuh!

Nah, itulah bahaya akibat kekurangan protein bagi tubuh. Cara mencegahnya adalah pola makan yang seimbang dan gaya hidup sehat. Dengan memenuhi asupan protein setiap harinya, menjadi upaya terbaik bagi kita terhindar dari semua risiko yang disebutkan di atas. Semoga tetap sehat dan bugar.

Tulis Komentar Anda!

Baca Juga

49 Penyakit Akibat Kekurangan Asupan Protein
4/ 5
Oleh
Tampilkan Komentar
Sembunyikan

Harap Berkomentar Secara Bijak demi kebaikan bersama.